Mengapa Ogoh-ogoh Selalu Dihadirkan dalam Perayaan Hari Raya Nyepi? Berikut Penjelasannya

- Minggu, 19 Maret 2023 | 13:58 WIB
Mengapa Ogoh-ogoh Selalu Dihadirkan dalam Perayaan Hari Raya Nyepi (Foto: Instagram/@ogohogoh.art)
Mengapa Ogoh-ogoh Selalu Dihadirkan dalam Perayaan Hari Raya Nyepi (Foto: Instagram/@ogohogoh.art)

Fokus Muria - Perayaan Nyepi merupakan salah satu hari besar yang selalu dirayakan setiap tahunnya oleh Umat Hindu di Indonesia.

Perayaan ini selalu dinantikan oleh Umat Hindu, dan menjadi momentum untuk menenangkan diri dan meredam segala kejahatan dalam diri sehingga jiwa kembali suci.

Selain itu, yang ikonik pada perayaan Hari Raya Nyepi adalah pawai "Ogoh-ogoh". Kata "ogoh" diambil dari bahasa Bali yang artinya sesuatu yang digoyangkan.

Baca Juga: Hari Raya Nyepi 2023 Sebentar Lagi, Yuk Intip 30 Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi yang Berkesan!

Ogoh-ogoh berbentuk boneka yang menyerupai seperti raksasa dan menyimbolkan sebagai manifestasi dari Bhutakala.

Menurut kepercayaan Umat Hindu, Bhutakala adalah raksasa penguasa waktu. Bhutakala sendiri terdiri dari kata "Bhu" yang memiliki arti alam semesta, dan "Kala" yang memiliki arti waktu.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ogoh-ogoh memiliki arti yaitu patung yang terbuat dari bambu, kertas, dan sebagainya berbentuk raksasa dan lain-lain yang diarak keliling desa pada hari tertentu (biasanya sehari menjelang Nyepi).

Lalu apa makna dari Ogoh-ogoh yang selalu dihadirkan oleh Umat Hindu saat merayakan Nyepi?

Dilansir dari prokomsetda.bulelengkab.go.id, proses perayaan Ogoh-ogoh melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta, dan waktu yang maha dahsyat.

Kekuatan tersebut terbagi menjadi dua, yaitu meliputi kekuatan Bhuana Agung (alam raya) dan Bhuana Alit (diri manusia).

Baca Juga: 30 Contoh Ucapan Nyepi untuk Sahabat dan Orang Terkasih, Indah dan Penuh Makna

Dengan dua kekuatan ini, dunia bisa saja dihancurkan atau sebaliknya, membuat dunia semakin lebih indah. Semua itu tergantung dari niat manusia itu sendiri.

Dalam pawai Ogoh-ogoh, nantinya Ogoh-ogoh akan dikumpulkan dalam satu tempat yang disebut sebagai "Sema" (tempat persemayaman Umat Hindu sebelum prosesi pembakaran mayat).

Kemudian setelah Ogoh-ogoh diarak keliling desa dan dikumpulkan dalam satu tempat tersebut akan dibakar menjadi abu.

Halaman:

Editor: Ahmad Khakim

Sumber: prokomsetda.bulelengkab.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X